Monday 11 June 2012

Salam Redaksi, Informasi, Cerpen, Puisi, Berita

Unknown     22:02    

CREW MADING FISIP AD-DAKHIL



Pelindung

(komisariat PMII COUNTRY UNITRI)



Penanggungjawab

(Ketua Rayon Fisip Ad-Dakhil)



Pemred

Imam Jazuli





Sekred

Farid Al-Basyari



Redaktur Pelaksana

Latif Yanto

Faidi

Munawara



Reporter

Moh.farid

Agus

Dewi Masithah



Illustrator

Moh. Faiz






Salam Redaksi



Alhamdulillah puji syukur kita haturkan kepada Allah swt. Karena berkat Beliaulah kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk beraktivitas; lebih khusunya “selalu mengabdi dan menjalankan roda organisasi yang berada di Rayon FISIP AD-DAKHIL”.

Kedua kalinyya salawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang proklamator Islam, yakni: Nabi Muhamad saw; beserta juga dengan para sahabat-sahabat beliau.

Seiring dengan terbitnya mading merupakan sebuah antusiasme seluruh pengurus rayon fisip ad-dakhil sehingga kami di bidang “Pendidikan dan Kebudayaan” diberi kepercayaan secara penuh untuk hal tersebut. Mading ini merupakan mading yang pertama kali digagas di Rayon Fisip dan pada awal-awalnya di periode sebelumnya tidak ada. Secara sederhana tujuannya adalah mewadahi seluruh pengurus dan anggota Rayon Fisip Ad-Dakhil untuk selalu produktif dan konsisten dalam dunia tulis menulis. Juga sebagai informasi yang aktual untuk dibaca. Penginnya seluruh pengurus dan crew setelah ada acara apa saja ingin dibentuk laporan dan tulisan sehingga mading ini tetap eksis sepanjang masa. Dan juga kita menginginkan setelah terbit di mading kita akan mengploadnya ke Blog Rayon Fisip Ad-Dakhil.

Dengan sebuah isu tentang ingin diadakannya konser lady Gaga di Indonesia kami menyikapi dan ingin berpendapat sedikit terkait hal itu meski kami syarat refrensi akan hal itu. Lady Gaga yang dianggap oleh masyarakat Indonesia merupakan sebagai pemuja syetan karena memang dari segi performennya yang menggambarkan kemiripannya dengan syetan. Tapi perlu digaris bawahi bahwa itu hanyalah istilah sementara yang diberikan. Berdasarkan latar belakangnya di amerika serikat lady Gaga adalah orang yang ateisme, dimana dia tidak pecaya dengan adanya Agama dan Tuhan. Mungkin saja itu merupakan sebuah alasan kenapa Lady Gaga tidak diterima konser di Indonesia. Public dan MUI mengatakan bahwa lady Gaga ketika berkonser selalu menampakkan keseksian tubuhnya yang sensual, pakaianya yang hanya menutupi kemaluannya mungkin juga sebagai alasan yang kuat tidak diterimanya di indonesia. Dapat diperidisikan jika lady gaga disetujui konser di Indonesia cenderung masyarakat Indonesia akan mengikuti gayanya. Namun yang tidak menyetujui lady gaga konser bukan hanya Negara Indonesia saja tapi juga ada beberapa Negara yang tidak menyetujuinya. Dalam menyikapi hal tersebut kita patut menganilisnya secara detail dan konkrit berdasarkan realita yang telah ada. Jangan-jangan dengan adanya isu Lady Gaga ini hanya memindahkan isu korupsi di Indonesia? Atau ada kepentingan yang lain di dalamnya?. Maka dari itu kami seluruh crew mading Fisip Ad-Dakhil mengangkat sebuah tema “Pemuja Syetan: Antara Lady Gaga Dan Masyarakat Indonesia ”

Isi dalam Edisi yang perdana ini sangatlah patut dibaca dan dijadikan renungan kembali terkait hal tersebut. Kami seluruh crew mading mohon kerjasamanya kepada seluruh pengurus dan anggota rayon fisip. Marilah kita sumbangsih fikiran yang berupa tulisan lalu kami tunggu di meja redaksi.

Manusia tidaklah luput dari kesalahan, maka jika saya ada tutur kata yang kurang berkenan di hati para pembaca saya mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik yang konstruktif selalu kami tunggu.

Akhirul kalam, wallahul muafiq ila aquamittariq ,

Summassalamualaikum wr.wb.(red)











Informasi




Kami seluruh pengurus Rayon Fisip Ad-Dakhil mengucapkan selamat atas terbentuknya mading yang perdana RAYON FISIP AD-DHAKHIL


Dan mengenai acara selanjutnya yaitu diskusi fakultatif dengan tema “Membedah Asas Demokrasi dan Keadilan Serta Sangkut Paut Penyelewengan Hak di Indonesia” dengan fasilitator yaitu: AL-USTADZ SADRUKI M.HUM.



Dengan tugas penulisan naskah yang akan terbit selanjutnya:
Salam redaksi : Pemred Mading Fisip Ad-Dakhil

Informasi : Crew Mading

Opini/artikel : Sadruki

Cerpen : Subaidi Pratama

Puisi : Nekris Rifiansyah

SELURUH PENGURUS RAYON FISIP AD-DAKHIL PMII COUNTRY UNITRI

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS TERPILIHNYA “SAHABAT SAPRAWI” DI RAYON REVOLUSI SEBAGAI KETUA MASA KHIDMAT 2012-2013








(cerpen)

Badai Menyambut Aprilku



Oleh: Rara Zarary




Hati,28 Maret 2011, luapan air mata telah menjadikan badai hati banyak insan,....

Masih tercatat dengan pena merah,

Tentang luka,

Duka,

Dan darah yang telah menjadi saksi...pahlawanku, hilang!

Badai ini,

Rasanya ingin menghenti...aku

Tanpa ragu, tapi tak pernah mampu dan tak akan mampu,... Tuhan!

♫♪♫

Jika banyak orang berdialog tentang seorang ibu yang mereka banggakan, maka kali ini aku ingin mengungkap hati tentangmu ayah. Tentang seorang lelaki yang tak kalah juga kubanggakan. Kau yang selalu membuat aku ingin membangga seorang ayah. Juga kau yang biasa menjadikan hatiku bergidik dengan cintamu yang baru aku sadari aku merasakannya. Sangat! Ayah, ini adalah bahasa keberapa kalinya aku mengungkap kisah tentangmu, dan mungkin ini adalah kisahmu yang ingin kuungkap untuk yang terakhir kalinya. Karena kaupun takkan lagi berperan dalam duniaku.

☻☼☻

Badai ini hanya membuat aku semakin tak mengerti pada jalan hidup yang sebenarnya. Hidup yang terbiasa dituntun oleh seorang motivator terhebatku kini telah selesai. Hidup yang biasa dijunjung oleh seorang pahlawan, kini nyatanya nyaris tak ada. Tuhan, bukan niat hati ingin menyalahkan-Mu. Tapi aku terlalu takut untuk hidup pada masa depanku tanpanya. Ingin rasanya aku kembali pada masa lalu semasih ada dirinya, semasih ada dia yang biasa menggendong tubuh mungilku saat pulang dari mushalla. Dia yang biasa menegukkan segelas kopi hangat pada anak kecil seusiaku. Dia yang begitu berharga bagiku, yang kemudian selalu menyuruhku untuk berusaha tegar menghadapi saudara-saudaraku yang tak pernah peduli pada cita-citaku termasuk ibuku yang sering tak membolehkan aku untuk melanjutkan pendidikanku keluar kota. Andaikan mampu dan tak menjadikan aku murtad, ingin rasanya aku meminta padaMu, agar engkau mengembalikan ia padaku, memperpanjang pinjaman ayah untuk kumiliki,.. seorang laki-laki yang ku kenal bagaimana ia yang sangat tegar dan sabar. Lihat bagaimana aku kali ini, aku bingung, sangat! Bagaimana aku harus kembali belajar hidup dari awal? Berproses melangkah dari titian yang masih tereka. Kembali merangkak pada jalan yang begitu terjal? aku bukan perempuan yang sempurna Tuhan! Perempuan yang tegar dan mampu kembali melanjutkan langkah yang sejenak terhenti dengan kesendirian ini. Aku terlalu kecil untuk memilki kisah mengenaskan ini Tuhan,... aku masih merasa kurang untuk memanggil ia dengan sebutan ayah dalam hidupku,...

☼☼☼

Ayah,.. jangan pergi...

Tepat hari Senin, 16;30. 28 03 2011

Gagar otak yang menimpamu membuat aku menangisi hidup ini ayah,... ternyata kau harus pergi untuk selamanya karena kecelakaan motor yang menyebabkanmu tervonis gagar otak sebelum meninggalmu. Ayah, sama sekali aku tak menyangka kau akan pergi tanpa aku sempat melihat wajahmu untuk terakhir kalinya. Wajahmu, yang kata banyak orang sangat mirip denganku. Ayah, andaikan kau tahu bagaimana sakitnya aku untuk mampu menerima semua ini, hatiku hancur, Yah! sungguh seakan aku tak mampu hidup untuk masa depanku. Padahal, baru setengah bulan lalu... kita masih menikmati hidup kita, kau ingat, Ayah? Pada tanggal 09 Maret lalu? Kau sempatkan diri mengajakku ke universitas yang ku rencanakan akan menjadi tempat belajarku, Brawijaya. Tempat yang selalu kau suruh aku untuk memilih itu. Ayah, perjalanan itu nyatanya merupakan akhir kebersamaan kita.

Ayah, aku tidak sempat melihatmu, mereka langsung mengkafanimu dari rumah sakit. Sedangkan aku hanya mampu menunggu di rumah setelah beberapa menit aku diparani oleh bibiku dari pesantren. Sobat, dia pun kembali pada pemiliknya tanpa sempat pamit padaku. Ingin sekali rasanya memeluknya. Ingin kukatakan, “terimakasih ayah, kau telah berhasil membuatku bangga padamu. Terimakasih telah mengajariku banyak hal. Ayah, terimakasih juga telah menyempatkan diri untuk masa depan pendidikanku. Tapi masih ada banyak hal yang belum aku sampaikan padamu Yah, tentang aku yang sebenarnya telah kalah pada mereka, tentang aku yang kemudian selalu merasa tersiksa dengan bahasa bejat mereka. Aku hancur ayah, aku yang kau kenal sebagai putrimu yang berani, tegar dan bahkan beda dengan teman perempuan seusiaku di rumah, nyatanya semua itu salah, Yah. Pun tentang cinta dan citaku yang belum kau tahu”. Marilah kembali dengarkan aku yang semakin hari tak tahu arti hidup. Dengarkan aku yang setiap waktu semakin termakan oleh banyak penyakit bahasa orang lain, termasuk saudara-saudaraku sendiri. Tuhan, biarkan aku menangis, menyesali semua ini. Menangisi suatu hal yang sangat tabu aku anggap.

***

Maafkan aku ibu, sampai saat ini aku tak mampu menjagamu seutuhnya. Andaikan saja aku tidak diharuskan untuk kembali kepesantren, maka ingin ku berikan semua waktuku untukmu. Karena aku tahu, Bu, kali ini hanya aku yang mencintaimu. Dan kau Ayah,.. kau sudah mencapai 40 hari dari kepergianmu. Ketika kubaca kitab bahwa ruh itu meminta waktu pada Allah agar diizinkan untuk ada disekitar rumahnya untuk melihat anak dan keluarganya. Maka sungguh, aku masih merasa punya kau, Ayah. Tapi kali ini, waktu perizinan itu sudah tak ada. Akupun tengah benar-benar kehilanganmumu, Ayah. Ibu, marilah kembali kita ukir cinta kita yang lebih indah dari dulu. Katakan padaku bahwa takkan pernah ada lagi luka yang akan kita rasakan. Aku pun takkan lagi pernah mencoba nakalkan diriku, percayalah aku masih mampu membahagiakanmu.

☻☼☻

Ayah, tahukah engkau bagaimana keadaan ibu sekarang? Dia sering kali menangis, aku tak tega, Yah. Sangat tidak tega melihat matanya yang membengkak. Apalagi besok pagi aku harus balik ke pesantren . Terpaksa aku harus meningglkan ibu dengan kesendiriannya. Sepi yang akan dia rasakan ketika semakin hari semakin jelas bahwa kau tak lagi ada disampingnya. Ayah, maafkan aku yang tak sempat menjadi anak yang baik bagimu. Hm,.. ayah ingat 14 April ada apa? Ayah ingat satu tahun yang lalu apa yang terjadi? Aku kira kau pun akan melakukan hal yang sama untuk tahun ini. Hah,... nyatanya kali ini Aprilku tanpamu. Ayah, kau juga perlu tahu, 18 April, aku menjalani Ujian Nasional, Yah. Sebuah ujian yang menentukan lulus tidaknya aku. Mengingatmu adalah sang motivator, kembali hatiku ciut untuk hadapi segalanya. Aku khawatir tak mampu jalani semua ini sendiri.

Ingin sekali ku ungkap pada ibu. Sudahilah, segalanya telah terjadi. Mari kita cukupkan tangis tak ada guna ini. Karena aku tahu, Bu. Kita mampu menjadi perempuan kuat tanpa tangis yang menahan lemah ini. Percayalah, Bu, kau mampu tetap tersenyum dihari esok, dan aku pun harus percaya, bahwa tak cukup alasan bagiku untuk berhenti berproses menjadi perempuan hebat hanya dengan alasan tak ada seorang ayah untuk menjadi pahlawan ku.

Percayalah, Bu, badai ini pada saat nya akan surut perlahan dan kau akan kembali menjalani hidup ini sebagaimana hidupmu yang dulu. Meski akupun sadar, semua takkan persis seperti masalalu semasih ada dia. Hingga akhirnya kini, aku dan kaupun harus menikmati hidup tanpa dia.

***

Allah, terimakasih telah meminjamkan seorang ayah padaku. Terimakasih telah memberi kesempatan selama 18 tahun ini untukku memanggil ayah, seperti anak kecil lainnya yang ingin bermanja pada ayahnya.

Dia yang di dunia sudah cukup tertempa karena penyakitku, dia yang sudah cukup sakit dengan kenakalanku,... maka kumohonkan bahagia yang sempurna disisiMu untuknya.

Maafkan aku yang tak sempat membuatmu bangga memilki aku

Maaf pula tak sempat membuatmu bahagia karena berhasilku

Dan ada satu citaku, aku masih ingin kau mendampingi aku ketika aku diwisuda nanti, Ayahku...

Tanpamu aku takkan mampu sampai pada perjuangan ini.

Terimakasih telah sabar menjagaku.



Putrimu,

Yang belum sempat kau tahu, bahwa aku telah memilki cinta,...



* badai 4 bulan yang lalu. Sangat terasa sakit! Tapi inilah hidup! Tak mampu berbuat apa, kecuali menerima,...









puisi-puisi Imam J. Larat




Maka Sebutlah Aku…..




Seharusnya malam bila tidak ingin siang

Sebab kedua-duanya adalah nikmat yang terluka


Sangaja diampar dalam kemasan tidak sia-sia



Seharusnya sepi bila tidak ingin ramai

Karena kesepian akan membawa kita pada khayalan

Dan keramaian terus menyibukkan langkah



Seharusnya aku adalah pengembara yang kehilangan arah di hutan belantara

Untuk mencari sekelompok kata kujadikan bahasa

lalu kutelusuri bukit-bukit : ada pohon-pohon tumbuh

Kunaiki batangnya

Kukelupas kulitnya

Kupetik daunnya

Kumakan buahnya

Kubawa pulang bunganya

Dan kupatahkan ranting-rantingnya

Ada maut disana terus mengintai dan memburu



Aku terbang lagi ke angkasa

Mencari kawanan burung kesasar tertimpa kabut riuh

Lalu turun ke bumi mencari jati diri



Maka sebutlah aku angin

Yang menerbangkan segala benda-benda

Baik di langit jauh maupun di tanah-tanah



Hinggap di satu daun pindah ke daun lain

Menepi ke kutub utara kembali ke kutub selatan

Mencari sarang

Menemukan sarang

Menahlukkan penghuninya



Maka sebutlah aku batu

Beku di sungai-sungai

Bertaburan di pasir-pasir

Terselam di laut-laut menggaramkan ikan-ikan



Maka ketahuilah kau

Maka mengertilah kau

Maka renungkanlah kau

Bahwa aku tidak bisa berbuat apa-apa

Kecuali menunggu dan menunnggu untuk kesekian kalinya



Maka sebutlah aku air

Keluar dari sumber-sumber tanah

Mengalir ke danau-danau

Menghanyutkan sampah-sampah berkeliaran musim hujan



Tanpa tujuan pasti semua tetap seperti sediakala

Mengalir mengikuti arah jalan yang telah digariskan sebagai takdir Tuhan yang telah ditentukan segalanya



Dan yang terkhir

Sebutlah aku penakhluk kata

Turun dari dunia kihayal menuju dunia nyata

Sekedar janjiku pada hati sebelum pergi

Mencipta puisi sebagai hadiah pada kekasih



:sebab telah kututup angin

Telah kututup batu

Telah kututup air

Meski di luar, hari terus berenang menyelesaikan petang yang terluka

Menidurkan bara-bara perjalanan di akhir senja



Lubangsa 2011





Epilog Cinta



Kitab suci bisa saja salah ketik dalam penulisannya

Atau juga salah dalam menafsirinya

tapi cinta,

aku tidak pernah salah dalam merasakan dan mengartikannya



Banuaju-Barat 2012









































































0 comments :

About us

Office : Jl. Telagawarna Blok D Nomer 2 Kelurahan Telogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur

Salam Redaksi

Kritik dan Saran Kami Sangat Mengharpkan dari Para Kader dan Pembaca, Agar Kedepannya Isi Maupun Conten Bisa Kami Sajikan Lebih Baik
© 2011-2014 MEDIA ONLINE "Ad-dakhil". Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.